Rabu, 13 Maret 2013

Samsung Series 9, Notebook Tipis Ultrabook



Di masa mendatang ukuran perangkat digital cenderung mengecil dan tipis. Selain indah dipandang, juga praktis dan dianggap seksi.

Konsep tersebut diadopsi oleh hampir semua vendor perangkat bergerak, mulai dari ponsel, komputer tablet, notebook, hingga komputerdesktop.

Untuk kategori notebook, salah satu vendor asal Korea Selatan, Samsung, memperkenalkan generasi kedua Samsung Notebook Series 9.

Notebook ini tergolong supertipis. Tebalnya hanya 12,9 milimeter, lebih tipis dibanding generasi pertama yang memiliki ketebalan 16,3 milimeter.

Bandingkan dengan Acer Aspire S5, Ultrabook paling tipis di dunia saat ini. Sisi paling tebalnya adalah 15 mm, adapun sisi paling tipis hanya 11 mm.

Meski supertipis, Series 9 tidak termasuk golongan Ultrabook. Sebab, Series 9 tak memenuhi kriteria sebagai Ultrabook, seperti yang ditetapkan oleh Intel.

Ukurannya yang supertipis tentu berimbas pada bobot notebook ini. Menurut Samsung, Notebook Series 9 ini hanya berbobot 1,16 kilogram.

“Produk ini cocok untuk pengguna dengan mobilitas tinggi,” ujar Yoo Young Kim, Managing Director PT Samsung Electronic Indonesia, di Jakarta, pekan lalu.

Kesan sebagai notebook kelas premium ditonjolkan melalui permukaan metal yang dipadukan dengan sepuhan warna hitam keabu-abuan.

Samsung juga menggunakan teknik sand-blasted, yakni teknik yang membuat permukaannya bebas sidik jari saat disentuh.

Samsung Series 9 memiliki click-pad multi-touch berukuran cukup besar, sehingga mengontrol kursor dapat dilakukan dengan lebih nyaman. 

Click-pad ini memiliki tekstur licin karena dilapisi kaca. Di bagian bawahnya Samsung menyematkan sensor gambar untuk meningkatkan akurasi.

Salah satu desain yang menonjol dari Samsung Series 9 ini adalah bezelyang kecil. Ini berkat diterapkannya teknologi Samsung Max Screen.

Teknologi ini memungkinkan layar dengan ukuran 14 inci dapat dipasangkan pada kerangka 13 inci. Besar tapi mungil.

Untuk displai, Samsung memasang layar HD+ SuperBright Plus yang diklaim 180 kali lebih terang dan anti-reflektif. Hasilnya, tampilan lebih jernih meski berada di luar ruangan.

Selain ukurannya yang supertipis, Series 9 juga memiliki kemiripan dengan Ultrabook dalam hal waktu booting yang cepat.

Berkat Samsung Fast Solutions, Samsung Series 9 diklaim dapat melakukan booting dalam 9,8 detik dan menyala dari posisi sleep dalam 1,4 detik. 

Selain itu, ditanamkan juga kemampuan Fast Browsing yang disebutkan dapat meningkatkan kecepatan browsing di Internet hingga dua kali lipat.

Jika terjadi crash pada sistem, tak perlu khawatir karena Series 9 ini sudah dilengkapi dengan Samsung Solusi Recovery untuk memulihkan sistem yang rusak. 

Hanya dengan beberapa kali klik pengguna dapat membuat cadangan data untuk memulihkan kembali sistem rusak tersebut. 

Sedangkan bagi pengguna pemula, Samsung mempermudah penggunaan dengan menambahkan menu baru, yaitu Select the Symptom. 

Untuk mengaktifkan fitur tersebut cukup dengan menekan tombol Fn dan F4. Hal ini bahkan dapat dilakukan saat notebook tidak dapat di-reset.

Untuk melakukan komputasi berat, notebook ini bisa diandalkan. Sebab, di dalamnya sudah dibenamkan prosesor Intel Core i5 generasi ketiga.

Internal memori Samsung Series 9 cukup lapang, yakni mencapai 4 GB dengan kapasitas simpan 128 GB berupa solid state drive (SSD). 

Sebagai perangkat bergerak, tentu daya tahan baterai menjadi sangat krusial. Samsung mengklaim baterai Series 9 ini dapat bertahan 6-7 jam.

Samsung Notebook Series 9 baru tersedia di pasar mulai 22 Juni mendatang dengan harga jual Rp 13,499 juta per unit


Spesifikasi 
Sistem operasi: Windows 7 Home Premium / Professional 32/64 bit
Prosesor: Intel Core i5 / i7 ULV
Total memori: 4 GB DDR3
Hard disk: 128/ 256 GB
Kamera: 1,3 MP
Dimensi: 313,8 x 218,5 x 12,9 milimeter
Bobot: 1,16 kilogram
Jenis baterai: Li-Polymer 40 Wh
Konektivitas : Ethernet LAN, LAN 802.11 ag/n, Bluetooth 3.0
Port: 1x USB 3.0, 1x USB 2.0, micro HDMI, HP/ MIC, RJ45 (dongle), 4 in 1, VGA (dongle)
Harga: Rp 13,499 juta

0 komentar:

Posting Komentar